Tips Liburan Aman di Tengah Pandemi Covid-19 Ala Nicholas Saputra

 Tips Liburan Aman di Tengah Pandemi Covid-19 Ala Nicholas Saputra


Salah satu aktor Indonesia, Nicholas Saputra, punya kegemaran traveling. Pandemi Covid-19 tentu sebabkan hobi jalan-jalannya sedikit terganggu. 


Tetapi, Nico ternyata punya beberapa tips traveling di tengah pandemi Covid-19. Sehingga dia selalu dapat jalan-jalan dan aman dari risiko tertular Covid-19.


Selain memprioritaskan protokol kesehatan, Nico terhitung merekomendasikan para traveler pilih destinasi wisata yang sepi. Saat layaknya ini, kata Nico, merupakan peristiwa yang terlampau diidamkan membuat traveling.


" Di waktu layaknya ini, refreshing sebetulnya diidam-idamkan. Biasanya, kalau kita wisata ke wilayah yang tersedia energi tarik orang-orang akan berkumpul, sekiranya untuk melihat konser. Coba cari wilayah wisata yang di dalam kota saja atau luar kota yang nggak jauh dari kota daerah tinggal," ujar Nicholas dalam konferensi pers daring 'Inovasi Berbasis Terknologi dan Prediksi Tren Perjalanan Traveloka 2021' pada Selasa 26 Januari 2021.


Staycation Untuk Refreshing bandung


Nico terhitung merekomendasikan traveler lebih baik refreshing dengan staycation. Cukup di dalam kota tanpa kudu menempuh jarak jauh.


" Staycation dalam kota yang dapat beri tambahan kebutuhan umpama kebutuhan keluarga, cari daerah yang dapat olahraga dan tersedia area bermain anak," kata dia.


" Riset untuk mengenali wilayah staycation terhitung dibutuhkan fungsi hindari kerumunan," ucap Nico melanjutkan.


Batasi Interaksi Dengan Orang di Luar Keluarga


Saran lain dari Nico yakni menghalangi pertalian dengan orang di luar bagian keluarga. Misalnya dengan roadtrip pakai kendaraan spesial atau menyewa vila yang lebih menanggung privasi.


" Hal-hal itu dapat menjadi pilihan, menurut aku prioritas sehat dulu, deh, baru traveli lagi. Kita semua kan ingin kurva pandemi landai," ucap Nico.


Ada Shifting Makna Liburan


Di era pandemi waktu ini, berlangsung pergeseran makna liburan. Masyarakat tak ulang memandang liburan sebagai ajang sosialisasi, melain penyegaran dari rasa bosan demi kesegaran mental.


" Ada shifting permintaan berlibur. Misal di tahun-tahun sebelumnya memandang pertujukan, aktivitas kumpul banyak orang itu kemungkinan energi tarik ketika liburan tapi sekarang orang liburan pengin refreshing, melepaskan diri bergerak, tentu banyak yang berubah," ujar pria 36 th. itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin Menjadi Polwan? Simak Syarat Umum dan Fisik Selain Gigi dan juga Mata

Yang Perlu Dipertimbangkan Saat Mencari Tempat Tidur Sofa Kontemporer Yang Nyaman

Trip Jakarta ke Karimunjawa Bawa Mobil atau Naik Pesawat, Kereta, atau Bis